Salah satu materi yang dibahas dalam pelatihan K3 adalah investigasi kecelakaan kerja. Investigasi kecelakaan merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk mencari fakta dan data terkait sebuah peristiwa kecelakaan kerja yang menyebabkan kerugian baik moril maupun materil. Tujuan dilakukannya investigasi kecelakaan adalah untuk mengetahui penyebab utama terjadi kecelakaan tersebut guna menghindari masalah serupa di masa depan.
Salah satu metode yang digunakan untuk menginvestigasi kecelakaan kerja adalah metode SCAT. SCAT atau Systematic Cause Analysis Technique merupakan sebuah alat yang dibuat oleh International Loss Control Institute (ILCI) untuk mengevaluasi serta menyelidiki penyebab sebuah kecelakaan kerja lewat bagan SCAT.
Tahapan dalam Bagan SCAT
Melalui bagan SCAT, dapat dilihat tahapan dalam investigasi yakni:
Description of Incident. Tahap ini dilakukan dengan menggambarkan atau mendeskripsikan sebuah kejadian kecelakaan kerja. Misalnya saja jatuh dari ketinggian, keracunan gas dan lain sebagainya.
Categories of Contact that Could Have Lead to the Inciden. Pada tahapan ini disebutkan faktor-faktor yang memicu terjadinya kecelakaan. Contohnya saja karyawan yang tidak sengaja melakukan kontak dengan mesin tanpa pelindung.
Immediate Cause. Penyebab langsung, terdiri dari unsafe action (perilaku tak aman) dan unsafe condition (kondisi tak aman).
Basic Cause. Penyebab dasar yang terdiri dari faktor individu, pekerjaan hingga manajemen.
Activities for a Successful Loss Control Program. Pada tahap ini dilakukan tindakan perbaikan atau pencegahan untuk mengendalikan kecelakaan.
Ketika sebuah peristiwa kecelakaan diinvestigasi dengan menggunakan metode SCAT, maka dibuat daftar untuk setiap faktor penyebab kecelakaan. Daftar ini nantinya akan digunakan sebagai panduan untuk memudahkan penyelidik menemukan penyebab pasti dari kecelakaan kerja yang terjadi.
Keuntungan Investigasi Kecelakaan dengan Metode SCAT
Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan lewat investigasi dengan metode SCAT yakni:
SCAT merupakan metode yang tepat dan sederhana dalam memeriksa efektivitas investigasi kecelakaan
Dapat digunakan untuk menganalisis sekaligus mengevaluasi penyebab terjadinya kecelakaan
Dapat digunakan untuk pengembangan efektivitas dalam pengendalian kecelakaan
Dapat digunakan sebagai pengingat sehingga di masa depan kecelakaan serupa dapat dikendalikan dan dicegah.
Siapa yang Bisa Melakukan Investigasi Kecelakaan?
Investigasi kecelakaan idealnya dilakukan oleh seseorang atau sekelompok individu yang memiliki kompetensi terkait investigasi. Seorang penyelidik harus memiliki beberapa kualifikasi yakni:
Paham tentang investigasi kecelakaan dan tekniknya
Paham tentang persyaratan hukum atau lembaga terkait kecelakaan kerja
Memahami hal-hal mendasar tentang K3
Dapat melakukan pengumpulan data dan dokumentasi untuk keperluan investigasi
Dapat melakukan analisis data dan menentukan kesimpulan dari hasil temuan di lapangan.
Orang-orang dalam tim investigasi hendaknya diisi oleh tenaga yang relevan. Mulai dari pekerja, supervisor area, safety officer, pengawas atau pemimpin departemen K3 perusahaan, perwakilan dari luar perusahaan dan perwakilan dari pemerintah atau pihak berwenang setempat (jika dibutuhkan). Untuk menciptakan tenaga kompeten dalam investigasi kecelakaan, diperlukan pelatihan K3 sebagai bekal utamanya.
Pelatihan K3 Bersama Mutu Institute
Bagi para pengusaha yang belum memiliki tenaga ahli K3 atau belum menerapkan K3 dengan baik, Mutu Institute siap membantu Anda lewat beragam pilihan pelatihan. Sebagai lembaga training terdaftar, kami siap melatih Anda dengan tenaga trainer berpengalaman. Ikuti pelatihan K3 bersama Mutu Institute untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan bebas dari kecelakaan.
Comments