Pekerjaan di sektor minyak dan gas bumi (migas) memang menjanjikan gaji tinggi.
Hanya saja, profesi di bidang pekerjaan ini juga memiliki tingkat risiko sangat
berbahaya. Kesalahan yang terlihat sepele, bisa mengakibatkan nyawa ratusan pekerja
hilang dalam waktu sekejap.
Kecelakaan kerja yang terjadi pada sektor migas bisa berakibat fatal. Tak jarang,
kecelakaan tersebut menimbulkan korban jiwa dalam jumlah banyak. Contohnya bisa
ditemukan pada kejadian Enchova Central Platform Disaster di Brazil yang
menimbulkan korban tewas sebanyak 42 orang.
Dengan memperhatikan tingkat risiko tinggi tersebut, tidak heran kalau sektor migas
memberlakukan standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) migas lebih kompleks
dibandingkan dengan standar K3 di sektor lain. Seorang ahli K3 migas pun memerlukan
pelatihan sertifikasi ahli K3 secara khusus.
Pentingnya Sertifikasi Ahli K3 untuk Meminimalkan Kecelakaan Kerja Migas
Dalam sektor migas, kecelakaan kerja dibagi menjadi 4 klasifikasi, yaitu:
Kecelakaan ringan Insiden yang termasuk dalam kategori ini adalah jenis kecelakaan yang tak membuat pekerja harus kehilangan hari kerja, bisa ditangani secara langsung melalui pertolongan pertama.
Kecelakaan sedang Selanjutnya adalah kecelakaan sedang, adalah insiden yang mengakibatkan pekerja kehilangan kemampuan kerja secara sementara. Jenis kecelakaan kerja ini tidak menimbulkan kecacatan secara jasmani dan rohani.
Kecelakaan berat Kecelakaan migas dalam kategori berat merupakan insiden yang membuat seorang pekerja mengalami kecacatan, baik secara rohani atau jasmani. Kecacatan tersebut kemudian pada akhirnya berdampak pada kemampuan pekerja dalam melakukan tugas dan kewajibannya.
Kecelakaan fatal Kecelakaan fatal adalah insiden yang menimbulkan korban jiwa, baik kematian yang terjadi di tempat atau dalam jangka 24 jam sesudah kecelakaan.
Pemerintah Indonesia sudah menetapkan standar K3 yang secara khusus ditetapkan
untuk sektor usaha migas. Harapannya, penetapan standar K3 yang disertai dengan
kehadiran seorang operator yang telah lulus sertifikasi ahli K3 migas bisa
meminimalkan kecelakaan kerja migas.
Aturan terkait K3 migas di Indonesia dijelaskan secara rinci melalui Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan kerja pada Pemurnian dan
Pengolahan Minyak dan Gas Bumi. Di situ, terdapat penjelasan secara rinci mengenai
standar penggunaan peralatan, SDM, pedoman umum instalasi, serta operasional.
Melalui standardisasi pada empat komponen tersebut, diharapkan para pelaku usaha
migas tidak hanya mampu membangun tempat kerja yang aman dan sehat bagi
karyawan (K3). Di waktu yang sama, usaha migas tersebut juga aman untuk masyarakat
(KU), lingkungan (KL), dan bagi instalasi migas itu sendiri (KI).
Pengetahuan tentang standardisasi setiap komponen pada sektor usaha migas hanya
dapat diketahui melalui pelatihan dan sertifikasi ahli K3 migas. Ketika seorang tenaga
kerja telah memenuhi syarat lulus sertifikasi, artinya dia punya kapabilitas bekerja
aman di lingkungan kerja migas.
Lalu, apa yang bisa didapatkan dari sertifikasi ahli K3 migas? Di lapangan, Anda akan
menemukan klasifikasi sertifikasi untuk para tenaga kerja migas, termasuk di antaranya
adalah level operator dan pengawas. Di dalamnya, para peserta pelatihan akan
memperoleh pengetahuan perlindungan diri serta teknik keselamatan diri di
lingkungan kerja migas.
Anda bisa menemukan banyak tempat yang menyediakan pelatihan K3 migas. Hanya
saja, pastikan bahwa sertifikasi tersebut dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi
Profesi (BNSP). Sebagai rekomendasi pelatihan K3 migas terbaik, manfaatkan layanan
dari Mutu Institute.
Melalui Mutu Institute, Anda tidak hanya bisa mengikuti pelatihan K3 migas dengan
instruktur profesional. Namun, biaya training K3 migas di Mutu Institute juga cukup
terjangkau dan dapat digunakan sebagai modal untuk menjadi bagian dari perusahaan
migas ternama.
Comments